Thursday 7 February 2013

English Vinglish (2012) Review


English Vinglish (2012): Sridevi is Back, Ready to Kick Ass and Take Her Crown Back!  

Sebuah proyek yang ciamik untuk comeback sang Diva kembali ke layar lebar, Sridevi! Sangat fantastis dan menarik sekali untuk melihat dia kembali ke layar perak. Gauri Shinde, istri dari produser dan sutradara kenamaan di Bollywood,Balki, menulis naskah dan menyutradarainya yang memperlihatkan kecantikan hati seorang wanita. Sebagai produser, film kedua Balki setelah Paa juga merupakan subjek film yang terpuji. Mengangkat tema seorang wanita yang merasakan sedih dan kecewa jika dia ditolak oleh suaminya sendiri dan anaknya, karena berbagai alasan.

Shashi, diperankan oleh Sridevi, adalah seorang ibu rumah tangga yang suaminya (Adil Husain) dan putri (Navika Kotia) memandangnya dengan pandangan meremehkan dan terkadang mencemooh dirinya , hanya karena dia tidak bisa berbahasa Inggris. Mereka tidak berbagi cerita mereka ketika di kantor atau di sekolah, karena mereka berbicara dengan bahasa Inggris sebagai bentuk cara mengolok-olok Shashi. Shashi melakukan usaha kecil yaitu membuat kue 'boondi Laddoos' dan melakukan pengiriman rumah yang memesannya. Ini adalah satu-satunya yang membuat dia bahagia dan hidup serta membuat anaknya yang laki-laki (paling kecil), Sagar yang mencintai dan bangga padanya. Untungnya Ibu mertua memahami dan mendukung kegiatan Shashi tetapi ternyata hanya dipandang sebelah mata oleh suaminya.

Suatu saat dia kehilangan semua kepercayaan diri dalam dirinya sendiri, akibat sindiran dan rasa tidak bangga terhadap dirinya yang tidak bisa berbahasa Inggris. Kehidupannya yang monoton akhirnya terusik ketika terdengar berita pernikahan putri sulung dari kakaknya yang tinggal di New York untuk membawa perubahan dalam hidupnya. Dia dipaksa untuk bepergian sendiri untuk membantu kakaknya sebelum pernikahan dimulai. Dalam penerbangan ke New York muncullah sosok yang tak terduga yang seakan memberikan dukungan terhadap Shashi / comeback-nya Sridevi.

New York adalah sebuah babak baru dalam kehidupan Shashi, dia harus bertahan dengan segala keterbatasannya tapi juga harus berjuang untuk menunjukkan dirinya. Hingga suatu hari Shashi nekat bergabung ke kelas belajar bahasa Inggris yang menjamin dalam empat minggu mereka akan lancar berbahasa Inggris. Dia melakukan ini secara diam-diam. Akankah Shashi berhasil menguasai Bahasa Inggris dan membuktikan kepada suami dan anaknya untuk tidak meremehkannya?

Kekayaan, ketenaran dan penguasaan berbahasa Inggris. Di India, 3 faktor ini memainkan peran besar mengenai pandangan masyarakat yang menilai individu. English Vinglish adalah kisah tentang seorang wanita yang tidak bisa berbahasa Inggris dan dibuat untuk merasa tidak aman oleh keluarganya dan masyarakat pada umumnya. Film ini adalah sebuah perjalanan yang ringan namun menyentuh dan menunjukkan transformasi sang Heroine, Shashi. Keadaan membuat dia bertekad untuk mengatasi rasa tidak aman ini, menguasai bahasa, mengajarkan dunia untuk menjadi seorang wanita mandiri yang meyakinkan dan percaya diri. Film yang banyak di shoot di New York ini menangkap perjuangan yang melekat pada banyak orang di seluruh dunia untuk bisa Bahasa Inggris. Lucu, menyentuh dan sensitif, jelas film ini menandai kembalinya bintang wanita terbesar di India.... Sridevi.

Shinde menulis kisah Shashi dengan wawasan dan pemahaman terhadap wanita pada umumnya. Tidak ada tragedi yang berlebihan di sini, untuk orang luar ini tampak seperti rumah tangga yang normal dan bahagia. Tapi di dalamnya ada konflik batin serta ‘penghinaan kasual’ yang harus diderita Shashi dari keluarganya.

Putrinya, tidak mengerti dirinya dan bersikap menjengkelkan, merasa malu untuk memiliki ibu seperti Shashi pada pertemuan orang tua dengan guru. Suaminya mencintainya tapi tidak sensitif terhadap perasaan Shashi dan mendominasi Shasi seutuhnya. Seperti ibu rumah tangga kebanyakan di seluruh dunia, Shashi ada untuk melayani dan hanya melayani.

Walaupun Sridevi terlihat lemah di film ini, tetaplah dia sorotan utama dan pemenang dari semua aktor yang bermain. Sridevi tampak begitu natural, cantik, prima, dan tak terkalahkan, bahkan Amitabh Bacchan pun mengaguminya dan mendukungnya. Penampilannya adalah sebuah kemenangan bagi para aktris Bollywood. Dia tampil rentan dan sedih, namun tanpa pamrih dan kuat, dalam cara yang kita semua tahu seperti itulah seorang ibu. Sridevi mampu menampilkan Shashi yang sempurna, Shashi yang supermom. Sulit untuk membayangkan bahwa dia adalah seorang aktris yang hiatus selama lima belas tahun melihat kemampuannya dalam berakting.

Hal-hal detil dari film ini terlihat halus dan ciamik, walaupun sederhana tapi sama sekali tidak mengurangi indahnya film ini. Coba lihat sinematografi yang pas dalam balutan nuansa kota New York, serta kostum dari Sridevi yang mencirikan Bollywood. Sederhana namun cantik. Begitu juga soundtrack yang dance-pop-Bollywood mampu membuat hati meringis mendayu-dayu dan mampu merasakan semangat dari Shashi. Akting, tidak perlu diragukan lagi, semua berjalan lancar. Hanya saja ada beberapa plot atau alur yang terkesan klise dan cheesy, tapi hal itu bukan kelemahan yang berarti. Mungkin bagi mereka yang tidak menyukai kesederhanaan yang sangat klasik ini bisa jadi bukan tontonan yang menarik, tapi bagi orang yang suka akan drama keluarga dan masih merasa kurang membahagiakan orang tuanya terutama sosok seorang Ibu, film ini wajib ditonton.

Hiatus hampir lima belas tahun, dan bioskop Bollywood telah berubah secara signifikan, membuat Sridevi harus berjuang ekstra. Seperti halnya kemajuan budaya yang harus dialami Shashi yang masih konservatif. Mau tak mau Sridevi harus menunjukkan kemampuannya dan mengimbangi penampilan dari aktris-aktris yang tumbuh dan yang menggantikan posisinya. Begitu juga dengan Shashi, dia yang berjuang demi dirinya dan keluarganya berusaha untuk mempelajari suatu hal yang mengubah kehidupannya. Setidaknya perjuangan Sridevi yang comeback ke layar besar dan Shashi yang mempelajari Bahasa Inggris harus menjadi motivasi bagi kita semua, bahwa setiap usaha dan perjuangan pasti menuai hasil, yang terpenting adalah kita sudah berusaha. Seperti lagunya Utada Hikaru “Keep Tryin’”, tanpa peduli usia mu dan status mu, hidup tidakkan berubah jika kita tidak berusaha terus menerus. And don’t forget, to love your mom back, setidaknya ajari Ibumu berbahasa Inggris!

"English Vinglish" (2012)
Directed by Gauri Shinde
Written by Gauri Shinde
Cast: Sridevi, Adil Hussain, Mehdi Nabbou, Priya Anand, Neelu Sodhi, Cory Hibbs, Sulabha Deshpande, Amitabh Bachchan

Trailer
Jukebox music
Title Track

No comments:

Post a Comment