Thursday 7 February 2013

English Vinglish (2012) Review


English Vinglish (2012): Sridevi is Back, Ready to Kick Ass and Take Her Crown Back!  

Sebuah proyek yang ciamik untuk comeback sang Diva kembali ke layar lebar, Sridevi! Sangat fantastis dan menarik sekali untuk melihat dia kembali ke layar perak. Gauri Shinde, istri dari produser dan sutradara kenamaan di Bollywood,Balki, menulis naskah dan menyutradarainya yang memperlihatkan kecantikan hati seorang wanita. Sebagai produser, film kedua Balki setelah Paa juga merupakan subjek film yang terpuji. Mengangkat tema seorang wanita yang merasakan sedih dan kecewa jika dia ditolak oleh suaminya sendiri dan anaknya, karena berbagai alasan.

Shashi, diperankan oleh Sridevi, adalah seorang ibu rumah tangga yang suaminya (Adil Husain) dan putri (Navika Kotia) memandangnya dengan pandangan meremehkan dan terkadang mencemooh dirinya , hanya karena dia tidak bisa berbahasa Inggris. Mereka tidak berbagi cerita mereka ketika di kantor atau di sekolah, karena mereka berbicara dengan bahasa Inggris sebagai bentuk cara mengolok-olok Shashi. Shashi melakukan usaha kecil yaitu membuat kue 'boondi Laddoos' dan melakukan pengiriman rumah yang memesannya. Ini adalah satu-satunya yang membuat dia bahagia dan hidup serta membuat anaknya yang laki-laki (paling kecil), Sagar yang mencintai dan bangga padanya. Untungnya Ibu mertua memahami dan mendukung kegiatan Shashi tetapi ternyata hanya dipandang sebelah mata oleh suaminya.

Tuesday 5 February 2013

Full Metal Jacket (1987) Review + Movie


Full Metal Jacket: 2 in 1 Stanley Kubrick's Grisly Military - War - Drama Movie About Vietnam War!

Full Metal Jacket adalah film perang yang terlihat best-looking dengan setting lokasi yang pas dan sederhana. Film ini memang bertemakan perang, tetapi banyak unsur drama psikologi yang tertuang, baik psikologi pra perperangan atau psikologi saat berperang. Full Metal Jacket adalah salah satu karya Stanley Kubrick setelah hiatus selama 7 tahun. Seperti halnya film-film Kubrick lainnya, film ini juga didasarkan pada novel The Short-Timers oleh Gustav Hasford. Film ini dinamai seperti itu berdasarkan peluru logam penuh yang digunakan dalam amunisi militer. Penggambaran perang Vietnam di film ini berdasarkan sudut pandang Marinir Amerika Serikat, bernama J.T. 'Joker' Davis.

Film ini berkisah tentara marinir yang sedang dilatih J.T. 'Joker' Davis (Matthew Modine) dalam pelatihan dasar sebagai Marinir di pulau Parris, Carolina Selatan. Sang pelatih Senior Sersan Hartman (dimainkan oleh mantan pelatih Marinir, R. Lee Ermey) memperlakukan mereka dengan 'kasar' dan terkadang tidak manusiawi untuk mempersiapkan mereka ke medan perang. Bisa dibilang merupakan pengalaman yang paling mengerikan yang pernah dibuat untuk bertahan, baik bagi pemainnya bahkan yang menontonnya. Pelatihan yang 'kasar' ini mengaruhi kejiwaan salah seorang rekrut bernama Leonard "Gomer Pyle" Lawrence (Vincent D'Onofrio). Akhir kisah bagian pertama film ini cukup brutal tidak hanya secara visual, tetapi secara psikologi.

Sunday 3 February 2013

An American In Paris (1951) Review


An American in Paris: Paris is Like Love or Art or Faith. This Movie Can't Be Explained, Only Felt! 

"This is Paris. And I'm an American who lives here. My name, Jerry Mulligan, and I'm an ex-GI. In 1945, when the Army told me to find my own job, I stayed on. And I'll tell you why. I'm a painter. All my life that's all I've ever wanted to do. And for a painter, the Mecca of the world for study, for inspiration, and for living is here on this star called Paris. Just look at it. No wonder so many artists have come here and called it home. Brother, if you can't paint in Paris, you'd better give up and marry the boss' daughter.

We're on the Left Bank now. That's where I'm billeted. Here's my street. In the past couple of years, I've gotten to practically know everyone on the block. And a nicer bunch you'll never meet. Back home, everyone said I didn't have any talent. They might be saying the same thing over here, but it sounds better in French."

Sekelumit narasi dari Gene Kelly sebagai pembuka film dengan pemandangan indah Paris, lalu ada juga 2 aktor lain yang menarasikan peran mereka di film ini. Film ini bisa dibilang sederhana namun rumit. Kok bisa ya? Karena pada dasarnya ceritanya sangat sederhana, tapi bagaimana cara cerita yang sederhana tersebut bisa terintegrasi sempurna dengan musik dan tarian yang disajikan. Bisa dibilang film ini adalah musik yang terintegrasi, yang berarti bahwa lagu-lagu dan tarian menyatu sempurna dengan cerita. Seperti halnya di banyak film musikal, plot film ini bukanlah unsur yang paling penting.

IbnuInterest 2013 Movie Preview, Chapter 2: Fantasies Me Please...


IbnuInterest 2013 Movie Preview, Chapter 2: Fantasies Me Please...

Chapter ke dua : Fantasies Me Please...

Oz: The Great and Powerfull
DIRECTOR 
Sam Raimi
CAST 
James Franco, Rachel Weisz, Michelle Williams, Mila Kunis, Zach Braff, Bruce Campbell, Ted Raimi, Abigail Spencer
WHAT TO EXPECT
Lihatlah poster dan trailernya, visually stunning!!! Sangat gembira sekali mengetahui apa yang akan dilakukan Raimi dengan dunia fantasi dengan perang kuno antara Baik melawan yang Jahat. Antara rambut pirang melawan rambut kecoklatan, antara putih keemasan melawan hitam kehijuan. Tentunya perperangan Williams melawan Weisz menjadi sorotan utama dan klimaks film ini.

IbnuInterest 2013 Movie Preview, Chapter 1: Award Fever!!!


IbnuInterest 2013 Movie Preview, Chapter 1: Award Fever!!!

Sebelumnya sudah ditulis postingan mengenai Wishlist to Watch Movies in 2013 (Hollywood). Daftar film sebanyak 25 judul itu merupakan wishlist film-film yang ingin ditonton di bioskop, tentunya merupakan film yang dirilis di tahun 2013. Nah kalau list ini merupakan judul-judul film yang ingin ditonton di tahun 2013 ini baik melalui bioskop ataupun home video.

Chapter pertama: Award Fever!!!

Zero Dark Thirty
DIRECTOR 
Kathryn Bigelow
CAST 
Jessica Chastain, Jason Clarke, Mark Strong, Kyle Chandler, Jennifer Ehle, Edgar Ramirez, James Gandolfini, Joel Edgerton, Chris Pratt
WHAT TO EXPECT
Siapa yang tidak tertarik dengan kisah penangkapan paling sensasional di abad ini? Usama Bin Laden (UBL) menjadi tokoh dunia yang selalu akan diingat dalam dunia teroris, dan Maya adalah seorang wanita yang berada dibelakang penangkapannya. Dengan gaya penyutradaraan Kathryn Bigelow yang semi dokumenter, siapa yang tidak tergoda untuk menyaksikannya?

Thursday 24 January 2013

Utada Hikaru: 桜 流し (Sakura Nagashi) Single Review + Music


Utada Hikaru: 桜 流し - "Sakura Nagashi"
The Diva Is Back! Did She Really Back or Just to Tell the Other Diva that This Is the Right Way to Be Diva!


Release Date:12/26/12; Genre: J-pop; Label: EMI Music Japan

作詞 / Lyrics︰Utada Hikaru
作曲 / Composer︰Utada Hikaru|Paul Carter

Japanese / Kanji Lyrics 歌詞

開いたばかりの花が散るのを
「今年も早いね」と
残念そうに見ていたあなたは
とてもきれいだった

もし今の私を見れたなら
どう思うでしょう
あなたなしで生きてる私を

Everybody finds love
Everybody finds love
In the end
In the end

あなたが守った街のどこかで今日も響く
健やかな産声を聞けたなら
きっと喜ぶでしょう
私たちの続きの足音

Everybody finds love
In the end

もう二度と会えないなんて信じられない
まだ何も伝えていない
まだ何も伝えていない

開いたばかりの花が散るのを
見ていた木立の遣る瀬無きかな

どんなに怖くたって目を逸らさないよ
全ての終わりに愛があるなら

Tuesday 22 January 2013

Days of Heaven (1978) Review

Days of Heaven: A Movie with the Most Beautiful Visual Poem Without Artificiality.

Terrence Malick adalah salah satu sutradara yang selalu menunjukkan keindahan visual dan sinematografi dalam mata puitis. Film-film dari Terrence Malick, hanya lima dari mereka untuk saat ini lebih dari tiga puluh tahun berkarir, merupakan visual puisi, sebuah wasiat yang memperlihatkan membaranya gairah keindahan alam, tetapi secara emosional sulit dipahami dan enggan untuk secara langsung terlibat, sangat puitis. Days of Heaven, film kedua, dan terpendek nya, adalah sebuah karya puitis cinta, satu set cinta segitiga dengan padang gandum yang membentang luas, dengan kedetilan tragisnya pergantian waktu dan cinta.

Days of Heaven menjadi salah satu film yang paling menggairahkan yang pernah dibuat, bercahaya dengan cara yang tidak ada film lain yang telah ada. Dalam versi yang disajikan sampai sekarang, lampu tidak hanya hangat dan emas tapi hampir cokelat-madu, efek yang indah dalam dirinya sendiri. Beruntungnya film ini telah direstorasi penuh yang mempertahankan semua keajaiban dari segi cahaya yang tetap jelas, terang, tajam dan dan mengkhususkan keberagaman warna - warna nuansa emas - madu dan unsur karamel langit yang sangat luhur.

Monday 21 January 2013

Close Encounters of The Third Kind (1977) Review with Movie

Close Encounters of The Third Kind: This is How Spielberg Can Communicate with Alien?



Joss Whedon (director): I became obsessed with the film. I went to see it the next day and the day after that, and then I sat through it three times. Eventually the cinema staff said, "You're gonna have to leave." I had turned it into a sort of religious ritual . When I got back to school I told my best friend what had happened and he handed me a copy of Nausea by Jean-Paul Sartre. I realised, "Oh! Other people have gone through this!" Basically, the film had made me an existentialist.

Pada tahun 1950-an, dekade setalah perang dunia kedua usai, dekade saat Indonesia mulai bangkit dengan kemerdekaannya, dekade saat dunia memerangi korea utara dan dekade tentang bom atom yang jatuh ke tangan Putri Grace dan Pangeran Rainier, dekade ini juga Film sci-fi sedang naik daun. Pada awalnya genre film sci-fi diperkenalkan oleh Georges Mélie’s dengan film pendek 3 menit yang epic berjudul Le Voyage Dans La Lune, yang mengajak para penonton keluar dari planet untuk pertama kalinya.

Sunday 20 January 2013

Two Door Cinema Club: Tourist History (2010) Review

Two Door Cinema Club: 
Tourist History Was Cute, Edgy and Loveable Enough to Start. A New Rising Star Electro-Pop Irish Band Is Born


Jangan salahkan dunia apabila mereka hanya mengenal Snow Patrol, sebagai Band Irlandia Utara yang mendunia. Memang, band pendahulu memang sudah ada, tetapi banyak diantara mereka yang berguguran dan belum mencapai kesuksesan dunia. Masih ada Ash yang saat ini sedang mencoba bangkit kembali menuju kesuksesan mereka berikutnya.

Kemunculan Two Door Cinema Club membuat Irlandia Utara bangga, karena band Indie yang sopan ini berhasil menjadi sorotan media dan masuk kedalam BBC’s Sound of 2010 Poll. Semua itu karena kepiawaiannya dalam mengemas lantunan lirik yang canggung dan youthfull kedalam balutan elektro-pop yang sulit dilupakan.  Bisa dibilang mereka sangat berani dalam mempertaruhkan material yang lurus, singkat dan padat. Hanya ada 10 lagu yang dipamerkan dengan memberikan tekanan durasi yang cukup singkat dan tidak bertele-tele. Dengan cukup hampir 35 menit, 1 album bisa terdengar dan seperti terasa singkat sekali. 

Wishlist to Watch in 2013 (Hollywood)

The Hollywood Movie List, My Wishlist to Watch in 2013!

Yup sudah Januari 2013, dan ini adalah list saya untuk "Top 25 the most anticipated movie of 2013 (Hollywood movies)". Jadi, ini dia daftarnya: (Gangster Squad tidak masuk list karena sudah ditonton)
25) After Earth: M. Night Shyamalan, hayo inilah saatnya titik balik untuk membuktikan bahwa kamu masih bisa menjadi jawara! Dengan genre drama sci-fi plus action dan ada Will Smith sebagai aktor. Mudah-mudahan Ok hasilnya.
24) Quartet. Dustin Hoffman menjadi sutradara? Wah jadi excited nih..... sekelas Clint Eastwood atau Ben Afflect gak ya?
23) 23) The Hobbit: The Desolation of Smaug. Film pertamanya sudah dirilis dan Peter Jackson mampu menghibur saya, kalau sudah 'membicarakan' karya Tolkien hasilnya pasti ajib.
22) Red 2. Saya berharap banyak dengan film ini. Berharap bahwa film ini mampu mengalahkan lawakannya The Expendables 2. Dengan cerita menawan, aksi yang ajib dan aktor serta aktris yang bisa ngomong lebih dari 1 kalimat. Hehehe...

The Girl with the Dragon Tattoo (Holywood version, 2011) Review

The Girl with The Dragon Tattoo: Tattoed-Hacker Heroine Metes Detective Journalist, Punitive Violence


This movie is R-Rated (brutal violent content including rape and torture, strong sexuality, graphic nudity, and language). David Fincher memang tak mau berkompromi seperti sutradara Hollywood lain. Segala ‘bentuk ke-ekstriman’ dari para karakter di dalamnya direpresentasikan secara menyeluruh di film ini. Jadi saya pun tidak berharap banyak, bahwa film ini akan diputar di Indonesia. Dan ternyata film ini memang tak pernah rilis di Indonesia versi layar lebarnya. Walaupun begitu jangan khawatir, apabila ingin menontonnya, sekarang sudah beredar versi home video originalnya di Indonesia. 

Ketika film ini hendak dirilis, banyak muncul keraguan apakah David Fincher mampu membuat film versi buatannya nyaris sempurna seperti film versi Swedia? Atau bahkan lebih? Sangat sulit memang apabila meremake sebuah film yang sudah sukses dan membekas, terlebih lagi film ini diangkat dari buku yang sukses pula. Mau tidak mau film ini banyak dibanding-bandingkan dengan film sebelumnya juga dengan bukunya. Hal ini tampaknya tidak berlaku bagi seorang David Fincher. Dia tidak ragu dan tetap terus melanjutkannya dengan naskah dari penulis yang terkenal dengan naskah yang maskulin Steven Zaillian. Padanan yang pas dan sangat maskulin ini tentu membuat ekspektasi para penonton menjadi tinggi, tapi hal ini juga menjadi daya tarik tersendiri.

A Clocwork Orange (1971) Review


A Clocwork Orange: How to Describe this Movie? Very Disturbing but this Is A Masterpiece!

Stanley Kubrick is one director who produced many masterpieces of films in different genres. Sebut saja Spartacus, film epic kolosal yang dipuji banyak kritikus sampai film romansa drama thriller Eyes Wide Shut. Pendekatan Kubrick dalam menghasilkan sebuah karya film bukanlah film-film se-versi Hollywood, dia mempunyai pendeskripsian tersendiri untuk filmnya. Dengan ciri khas yang mengikuti perkembangan jaman tetapi trademark-nya tidak hilang dalam hal visulaisasi dan jalannya cerita yang disuguhkan, memusingkan tetapi membuat ketagihan. Jika ditelisik lebih lanjut banyak dari film Stanley Kubrick adalah naskah yang sudah diadaptasikan, bersumber dari buku atau kisah bersejarah. Begitu juga dengan A Clockwork Orange, film ini diambil dari novel yang berjudul sama hasil karya Anthony Burgess, dengan genre dystopia-sci-fi-drama.

This is disgusting movie, not, maybe this is the movie that brings you to pop up a new of an ideological mess. Tema yang disajikan memang tema yang mendalam dan bukanlah tema sederhana. Sebuah tema yang selalu menjadi mimpi buruk bagi masyarakat bermoral dengan nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi, yaitu permasalahan filosofis free will vs morality. Dilema pertentangan kebebasan dengan moralitas ini benar-benar dijabarkan sangat ekstrim oleh Stanley Kubrick dalam sikap ultra-violence sang pemeran utama dalam lingkup visual dan tone yang cerah-norak-orange-opera-mencengangkan, hasil fotografi yang instrument penghias benar-benar indah namun mengusik mata.

Les Misérables (2012) Review

Les Misérables
This is Not a Musical Film, This Is an Opera Musical Film!















Film musikal adalah genre film dengan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh karakter yang terjalin ke dalam narasi, kadang-kadang disertai dengan tarian. Lagu-lagu yang dinyanyikan biasanya memajukan plot atau mengembangkan karakter film tersebut, meskipun dalam beberapa kasus, lagu-lagu tersebut merupakan sebuah ‘penjedaan’ dalam alur cerita, atau sering sebagai suatu langkah untuk mengayakan sebuah film.

Les Misérables (Les Mis) adalah salah satu mahakarya dari Tom Hooper (The Kings Speech) yang menyajikan film musikal dengan ide yang cukup gila untuk diwujudkan. Hampir 100% film ini adalah kumpulan naskah-lirik nyanyian yang hampir medley, dikumpulkan menjadi satu kesatuan sebuah film yang naratif. Benar-benar suatu perwujudan yang memuaskan bagi Tom Hooper dan rekan-rekannya menjadi suatu rekor terbaru dalam genre musical film. Tapi apakah film yang disadurkan dari novel Victor Hugo yang berjudul sama ini memuaskan para penonton atau hanya segelintir orang yang menyukainya?

Hallo...

Hallo....

This blog represents the interests of a Ibnu to films, music and books. It also displays a bit of life of Ibnu Akbar. I wish I could update this blog...

Thanks!